Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

puisi kau matikan diri untuk cinta

puisi kau matikan diri untuk cinta katakan bagaimana caranya aku melakukannya, - bagaimana caranya aku melupakan mu jika di setiap sentuhan nafas ku mengalir bayang mu mencoba tuk berbagi dan membuka hati untuk yang lain ku telah mencobanya namun hati ini tak bisa pungkiri ku sebut nama mu di setiap gundah ku kau renggut sebagain hidup ku bagaimana bisa kau menyuruh ku pergi begitu saja namun mata mu berkaca kaca lantas....bagaimana mungkin bisa ku lalui ini tampa mu jika ku bisa sudah ku lakukan itu aku tak bisa seperti mu bersama yang lain namun hati tetap menjadi milik ku aku tak bisa berkata cinta namun hati menangis untuk mu berhentilah kau siksa hidup ku sayang,.. kenapa tidak kau coba untuk memahaminya aku bisa melakukan apapun tapi tidak dengan meninggalkan mu jangan kau matikan diri untuk cinta ini karna akupun akan melakukan seperti apa yang kau lakukan by jhoe wain

Puisi Curahan Hati

Puisi Curahan Hati seharusnya tak seperti ini jalannya bahagia esok itu yg ku mau bersama seperti mereka lain yang tersenyum,.di atas pelaminan terakhir seuntai bunga menghias di gaun putih tanda suci cinta tak ternoda ku tak mau semuanya hampa dan tercerai kau segalahnya bagi ku seharusnya kau pahami itu sebelum pergi dari hidup ku susah ku kupaksakn juga untuk iklaskan berharap kau mengerti dan kembali sepeti dulu lagi berdua sejalan, bergandengan tangan lewati jalan ini jalan yang dulu kita lalui bersama seperti yang lain senyum hiasi bibir ini tak seperti sekarang kusam kerut tak berbentuk.. ku mohon cepatlah kau mengerti dan kembali sudah tak tahan rasanya ingin bersama berdendang dan menari bersama tertawa dan menangis berdua... kumpulan puisi by jhoe wain

puisi aku jatuh terlalu dalam

puisi aku jatuh terlalu dalam ingin ku lupakan semua, ini hanya selembar kenangan kenapa susah rasanya tuk pergi menjauh entah kemana asal hilang atau begini saja ku putar kembali cerita dulu biar tak bertemu mata tak bisa terpejam raga gelisah seakan ada yg berkurang tak ingin rasanya bibir itu di kecap yang lain sumpah mati aku tak bisa terima jadi harus bagaimana ku sampaikan rasa ini..? kau dengan ego berat untuk kembali ku rasa berada dalam permainan hati dan aku tersesat di sana mungkinlah seiring waktu semua bisa menghilang seperti debu yang terbang di setiap hempasan angin tapi ini sudah se abad, tak bisa ku pungkiri aku jatuh terlalu dalam kumpulan puisi by jhoe wain

Puisi Menantang Nyawa

Puisi Menantang Nyawa semerbak bauh amis magis mengalir dalam darah menyesakan nafas degup jantung kuat berdetak rintik hujan tak terdengar kala itu saat panji panji tembang laskar pencabut nyawa di kumandang kan raga dan jiwa bergetar bergetar hingga runtuh jatuh lunglai semua hilang, gelap tak terlihat terang sedikt pun dari tirai jendela berdesir... angin berhamburan masuk menyeruduk menari jiwa ini keluar, keluar dari atap rapuh raga terjungkal teriakan memilukan seketika terdengar terdengar kuat hingga merontokan sisa sisa debu yang melekat erat seketika jadi riuh gaduh terdengar teriakan histeris pencabut nyawa nyata melengking melawan dan membunuh, satu demi satu raga mati satu yang tersisa dari barisan terkuat, dia berdarah kaku, bisu memandang menantang menantang hinggah semuanya terbelah walau tak tersisah darah di badan ini untuk hidup by jhoe wain

Puisi Nafas Garuda

Puisi Nafas Garuda Seketika menggelegar liar, lantang suara memekik keras terdengar,.....hingga dari pulau ke pulau tertegun Diam...suara kami satu kini kami jual berapa jiwa mati mengenaskan di sana kau bangkitkan..kau hidupkan nafas kami satu tuan, serentak mengangguk berjalan ke depan kami dari kalangan terbuang dari negeri terbuang ucap resah bibir berbau magis bagai tersayat nadi tak berdarah rasa lalu kami, hilang kendali Garuda lantang suara nafas bergemuruh kini berbaris.......berbaris.......... satu kami ikatkan pinggang biar berderak maju tak goyah pulau ke pulau barisan datang membentuk perisai kami kuat tuan jalan kami satu merah dan putih warna pedoman berkibar, berkibar hingga terlihat sampai ke timur by jhoe wain

Kumpulan Puisi Ungkapan Isi Hati

Kumpulan Puisi Ungkapan Isi Hati Puisi Kutipan sebuah kehidupan Cinta itu memikirkan yang di cintai Bukan hanya kemarin atau hari ini Tapi NANTI Kita bicarakan tentang masa depan agar hari esok yang di jelang bukan suatu kesengsaraan Ada hal yang jelas harus di persiapkan mana yang boleh di lakukan dan mana yang harus di hindarkan Bila engkau lelaki engkau harus tau arah saat melangkah Bila engkau wanita seharusnya tau bagaimana saat bertingkah Kita bicara masa dpan karna ia tidak mudah yg di bicarakan Pemuda pemuda lalai juga tidak sesulit perempuan yang tersia sia kan..... Bila engkau Puisi Mata angin arah hatimu Aku tak tau harus bagai mana? Ku tanya pada siapa lagi? Aku butuh jawaban bukan diam tanpa alasan Ribuan kata yg ku tulis tak mampu lagi ungkapkan sgalanya Ruang kosong dengan kesunyian di dalamnya, Mampukah aku pahami hatinya yang tak pernah pahami aku Mampukah aku terbangun tanpa melihat bayngannya Mampuka

puisi kenapa harus menangis

puisi kenapa harus menangis Mata berkaca sesali hari tiada akhir menjalin kisah tak sanggup hati namun terpaksa lelah terasa ingin sudahi tapi tak sanggup kenapa duka tetap bernaung tak ada akhir diam, sendiri merenung di kalah sepi menatap langit mencari arti apakah berarti... hidup seakan hilang satu raga terasa hambar tak berarti saat di kecap bibir ini keluh saat berucap, ingin sekali ku sumpahi bumi dan langit biar hancur tak berarti ingin sekali ku tenggelamkan gunung ke dasar samudra namun itu tak bisa memuaskan jiwa ada yang kelabu di hati ini, memaksa air mata kembali menetes, memaksa ku labuhkan raga dalam duka tak berujung kumpulan puisi jhoe wain

Puisi Wanita

Puisi Wanita  wanita itu menuruni tangga hati ku menggelitik seluruh relung jiwa ku aku terkesima dengan api asmarah membara memanaskah ruang rindu yang lama membeku wanita itu terang dalam gelap ku menyinari cinta dalam kelam merajut kasih selembut sutra membuat tenang lautan bergejolak sadar jiwa raga tak ingin sendiri dekati dia wanita ku puja wanita tumbuh subur obati luka keping terbuang kini menyatu wanita itu kini menari mengajak berdendang iringi langkah dengan irama satu dua hitungan kita bersama berharap kelak tetap bersama kumpulan puisi by jhoe wain

Puisi Tak Selamanya Indah

Puisi Tak Selamanya Indah tak selamanya indah pelangi berwarna sebaik kata manis di lidah berucap janji, tak kau penuhi wajarkan saja bila menghilang kenapa bertanya pada sang guru mungkin terlihat hambar di mata makna serupa dalam bahasa kau acungkan tinggi hati pada dunia entah bilah saatnya tiba yang tua pasti berganti muda yang terang pasti berganti malam begitulah buram raut di balik kaca jujur saja tak ingkari warna bila jingga berbaur merah begitu sepih hari terasa malam datang menghapus jejak kumpulan puisi by jhoe wain

Kumpulan Puisi Dan Riwayat Hidup Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Dan Riwayat Hidup Chairil Anwar Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai " Si Binatang Jalang " (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia . Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia . Chairil lahir dan dibesarkan di Medan , sebelum pindah ke Batavia (sekarang Jakarta) dengan ibunya pada tahun 1940, dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 1942, Chairil terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi. Karya tulis yang diterbitkan Sampul Buku "Deru Campur Debu" Deru Campur Debu (1949) Kerikil Tajam dan Yang Te

Puisi Masa Lalu

Puisi Masa Lalu seperti inilah kenangan itu masa berdua indah bersama senyum walau luka lara tetap berdua saja saat itu ku lihat senja mata terlihat remaja bermadu kasih ingat lengan ini memeluk erat, di atas ciuman kita menari kapan bila berjalan sendiri ku coba gandengkan dengan bayang, tangan ini menyentuh resa seolah tak rela waktu berlalu masa lalu coba ku buang namun ku susuri jejak dan langkah terkenang lagi sepertinya senyum terus menghiasi hati begitu indah walau ku tepis kembali bersandar pada yang dulu lanjutkan hidup tetaplah pedoman walaupun mata berkaca kaca ku hapus juga bayangan lalu kumpulan puisi by jhoe wain

Denyut Nadi

Puisi Denyut Nadi aku angkara murka mengalir panas, seperti barah mendidih merah merekah tak bisa padam seperti bilah mata pedang tajam menusuk membabat sisa hidup panas tubuh sekujur melepuh, menari nari panah di mata, menghina siap menusuk tak bisa raga menjerit di antara lolongan serigala memekakan telinga hingar bingar sudut kota, malam purnama sekejap denyut nadi memacu kencang di antara debur ombak memecahkan karang nafas berambisi penuh hasrat,... berlari ku ke tepian menghadap surga ku cengkram bumi ini milik ku, teriak langit menantang marah ku acungkan pedang berlumur darah menghadap pilar reruntuhan kota lama aku takan gentar, nafas berurai air mata tersedak pilu tak bisa ku kencangkan lagi denyut nadi biar ku lawan malam semakin larut di bawah naungan bintang sejagat alam terdiam sejenak, di antar keluh dan kesah hiruk pikuk denyut  nadi melemah menatap keluh hawa dunia kenapa bersembunyi langit di balik lingkarang kemelut surga aku

Ibu ku sayang

Puisi Ibu ku sayang Dahulu tegar nampak wajah mu kini sayu, termakan usia namun sayang cinta tak hilang merangkul ku erat saat ku lemah mata itu tak jauh berbeda memandang lekat hangatkan jiwa ibu ku sayang terus memuja walaupun salah maafkan jua berpuluh tahun lalu ku ingat aku di manja ditiman - timang ibu menjaga tak kenal lelah segala mau ku itulah sabda mungkin saatnya berbalas jasa ibu ku sayang, tak banyak meminta hanya senyum rangkulan hangat temani dirinya di sisah waktu by jhoe wain

tersiksa karena cinta

puisi tersiksa karena cinta mungkin takdir tak jatuh pada raga mu namun hati dan jiwa hanya untuk mu selambat ini memang begitu tak bisa berganti ke lain hati memang raga tak lagi milik mu namun cinta mekar dari mu semoga kelak bisa mengerti dia yang ku pilih bukan rusuk ku gelisah hati jiwa merindu hangat peluk mu bukan dirinya kenapa ini jadi tak adil aku merasa hidup ku hilang tak senyum tulus kini kurasa hidup seperti mayat jalanan ku mohon Tuhan ambil jiwa ku semakin hampa hidup ku rasa jalani hari semakin ku gusar karena cinta hancur dan lulu ingin sekali lari dari yang nyata agar mati hatipun jiwa ku tenang namun tak bisa ku tolak dunia kaki ku kaku tak bisa melangkah by jhoe wain

Nyanyian Sepi

Puisi Nyanyian Sepi Dibawa bulan lelaki sendiri mengais rindu sepih telaga temani  suara nyanyian senduh gemericik air tengelam dalam syahdu sepi ku sendiri malam kian larut kini ku harap bulan datang bawa sosok impian hati melebur dalam kepingan rindu tak berujung seandainya saja mengerti bulan kan hati yang merana mungkin dapat berbaur dalam kepingan kenangan Nyanyian sepi bawa dara jelita datang menjenguk merasa tersapa hati yang sama coba mengerti diri ini dapat berdua itulah kodrat dara jelita menyentuh hati akankah terlena seakan seabad rindu di hati ingin di cinta berucap mesrah bagai dahulu perna tercipa sudalah ku buang dalam memori hanya diri mu mengawali senandung nyanyian sepi seorang saja kumpulan puisi by jhoe wain

Kumpulan Puisi Terbaru

Kumpulan puisi terbaru Akhirnya bisa nulis lagi, ni puisi - puisi terbaru saya, semoga berkenan di hati teman - teman semua, jika ada kekurangan atau salah dalam penulisan, terlebih dahulu saya minta maaf, selamat membaca........wasalam....jhoe wain Puisi telaga biru Telaga biru di atas berbaris putih awan berarak mengheningkan jagat kala malam embun jatuh di pucuk  basahi telapak hingga ke ubun berdiri saja kaki ku lunglai sampai ke dasar di telaga biru ku labuhkan cinta semata wayang dari bibir senyum merekah bunga itu tak kunjung layu saat ku petik aku tak ingin berlalu dari dasar berdiam diri diantara kembang mekar mengitari hijau gemulai lembut saat ku pandang segarkan hati embun di pucuk berjatuhan kumpulan puisi terbaru Puisi ungkapan hati seperti derap langkah, bergemuruh, berdebar tak henti di sisi ku, kucium semerbak harum tubuh mu