Langsung ke konten utama

Denyut Nadi

Puisi Denyut Nadi

aku angkara murka mengalir panas, seperti barah mendidih merah merekah
tak bisa padam seperti bilah mata pedang tajam menusuk membabat sisa hidup
panas tubuh sekujur melepuh, menari nari panah di mata, menghina siap menusuk
tak bisa raga menjerit di antara lolongan serigala memekakan telinga hingar bingar sudut kota, malam purnama
sekejap denyut nadi memacu kencang di antara debur ombak memecahkan karang
nafas berambisi penuh hasrat,...
berlari ku ke tepian menghadap surga ku cengkram
bumi ini milik ku, teriak langit menantang marah
ku acungkan pedang berlumur darah menghadap pilar reruntuhan kota lama
aku takan gentar,
nafas berurai air mata tersedak pilu
tak bisa ku kencangkan lagi denyut nadi biar ku lawan

malam semakin larut di bawah naungan bintang sejagat
alam terdiam sejenak, di antar keluh dan kesah hiruk pikuk
denyut  nadi melemah menatap keluh hawa dunia
kenapa bersembunyi langit di balik lingkarang kemelut surga
aku hina jalanan bercamppur debuh caci dan maki
tak sudih mata rinai karena tak hinggap rasa malu atau bersalah pada mu bulan

diri mu tersenyum langit kotor, di balik rumput benalu ku lihat
wajah lihai culas tersenyum seakan taklukan barah di hati
salah jika kau anggap menang
ku  hentikan denyut nadi duka memelas biar ku pulih
bangkit berdiri kembali melangkah menembus gaib

by jhoe wain

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Keysa

Surat Untuk Keysa Malam seakan memenjarakan tubuh , menutupi bumi dengan kelam, suara alam mendayu, dari bibir bibir mungil siulan alam membuai, dingin sekujur tubuh halus di dalam lipatan hangat selimut pelipur lara malam ini hujan temani mimpi, membawah berita panjang tentang penantian jenuh wajah kekasih yang mulai buram dalam dekapan syadu membeku Keysa ,- suara itu mendesah di balik bibir malam yang kian mencekam, hening untuk sesaat.... keysa , kembali tertedengar nada lembut dan berat memanggil,- Keysa terjaga dari mimpi tidurnya, di tajamkan pendengaran namun rasa ngantuk tak bisa lagi di tahan, rebah seketika dalam hangat selimut mimpi Desiran malam kini berganti pagi, hembusan angin segar pegunungan membangunkan keysa dari mimpi panjangnya, sejenak terlihat mulut keysa berucap lirih melantunkan doa, inilah rutinitas Keysa setelah terjaga dari mimpi, hemm keysa menghembuskan nafas perlahan menikmati udara pagi yang menyegarkan tubuhnya Pagi ini saya harus...

Kumpulan Puisi Terbaru

Kumpulan puisi terbaru Akhirnya bisa nulis lagi, ni puisi - puisi terbaru saya, semoga berkenan di hati teman - teman semua, jika ada kekurangan atau salah dalam penulisan, terlebih dahulu saya minta maaf, selamat membaca........wasalam....jhoe wain Puisi telaga biru Telaga biru di atas berbaris putih awan berarak mengheningkan jagat kala malam embun jatuh di pucuk  basahi telapak hingga ke ubun berdiri saja kaki ku lunglai sampai ke dasar di telaga biru ku labuhkan cinta semata wayang dari bibir senyum merekah bunga itu tak kunjung layu saat ku petik aku tak ingin berlalu dari dasar berdiam diri diantara kembang mekar mengitari hijau gemulai lembut saat ku pandang segarkan hati embun di pucuk berjatuhan kumpulan puisi terbaru Puisi ungkapan hati seperti derap langkah, bergemuruh, berdebar tak henti di sisi ku, kucium semerbak harum tu...

Kumpulan 10 puisi terbaru

Semoga anda menyukainya, salamat membaca, selamat menikmati maaf bila tak terlalu indah untuk di dengarkan Bintang sia Akulah bintang pembawa sinar dan kehancuran gelisa raga ku menanti duka gelisa raga ku menanti derita jangan kau agungkan diri mu di atas derita ku karna aku pembawa murka jangan pula kau menatap ku dengan hina karna kau penghancur seribu bintang yang benderang jangan kau tangisi itu sayang jangan kau berduka biar ku mengibah akulah bintang pembawa sial dan kebencian atas diri mu by jhoe wain Kertas Usang Goresan Cinta Seperti biasanya aku berusaha tenang menghadapi mu, walaupun terasah sakit di dada ini karna sikap mu…. ingin rasanya ku menjerit sekeras mungkin pada bintang jauh di atas ubun ku… agar dia tau, aku butuh sentuhan lembut dari sang hawa, bukan birahi tak bertepi, yang hanya melepaskan jiwa ku dari raga tak berbudi… Di bawah naungan pelangi tempat ku berteduh… aku membe...