Langsung ke konten utama

Kumpulan 10 puisi terbaru



Semoga anda menyukainya, salamat membaca, selamat menikmati maaf bila tak terlalu indah untuk di dengarkan


Bintang sia

Akulah bintang
pembawa sinar dan kehancuran

gelisa raga ku menanti duka
gelisa raga ku menanti derita

jangan kau agungkan diri mu di atas derita ku
karna aku pembawa murka
jangan pula kau menatap ku dengan hina
karna kau penghancur seribu bintang yang benderang

jangan kau tangisi itu sayang
jangan kau berduka biar ku mengibah

akulah bintang
pembawa sial dan kebencian
atas diri mu


by jhoe wain

Kertas Usang Goresan Cinta

Seperti biasanya aku berusaha tenang menghadapi mu,

walaupun terasah sakit di dada ini karna sikap mu….

ingin rasanya ku menjerit sekeras mungkin pada bintang jauh di atas ubun ku…

agar dia tau, aku butuh sentuhan lembut dari sang hawa,

bukan birahi tak bertepi, yang hanya melepaskan jiwa ku dari raga tak berbudi…


Di bawah naungan pelangi tempat ku berteduh…

aku membenamkan lamunan ku jauh kesana menghampiri Mu,

ku coba selaraskan jalan ini..

ku coba selaraskan langkah ini..ku petik buah – buah indah cinta kita dan ku simpang…

Ku buang yang lapuk dan ku tebas bersih rumput ilalang yang membungkam mu dari terang…..ku tatah

kembali ruang rindu mu dan ku tulis nama ku disana…semuanya terlihat indah dan aku pun pergi……….


Sederhana saja itu mau ku..tak perlu tunjukan diri pada dunia agar terlihat megah..

tak perlu menebarkan senyum pada awan agar langit terpukau….

aku mencintai mu bukan karna indah di pandang mata…

aku mencinta mu bukan karna senyum menawan yang usang di ujung bibir…

tapi aku mencintai karna kau lah nafas jiwa ini…

begitulah cara ku bangun cinta ini dan hingga kini aku masih seperti yang dulu..seperti yang lalu..seperti

kemarin tetap mencintai Mu


Ku mohon kau mengerti bukan sekedar anggukan kepala…

tak jenuhkah diri mu membuat luka di atas luka...tak ingin mencela atau memarahi mu…

biar kan sejenak ku obati luka ini….


Tak akan pergi dari diri mu..jika berlalu bawa juga jiwa ini…

tak akan ku hapus goresan kusam..biarlah menjadi debu bersama raga...kekal….


by jhoe wain


Air Mata

wajah berganti wajah, pudar semakin memudar

di balik senyum merawat lara, sedih ku lihat terpikat sendu

tawar sapa karna tergores, hati terluka saat ku hilaf

maaf tak mengganti kelam menjadi terang

rembulan meredup tersembul marah mentari jingga

apalah salah embun di pagi pun tak mau datang

berkaca mata hujan kelabu benamkan wajah

duhai dinda jangan kau gusar, hati ku satu untuk mu saja  takan terganti

 jangan kau marah bilah ku salah maafkan saja

takan berarti hidup dan mati tampa senyum di bibir manis mu

by jhoe wain


Nafas Ku

Biarkan hati ini berbicara, biar lega jantung berdetak

panas seakan darah mengalir ke ubun, memandang lekat wajah mu ayu

lirik pandang mencuri, mencuri hati pemelik ranum bibir ku kecap

manis, memukau hati ku, terpukul terkulai memohon

gadis ayu tertunduk seakan resa, gelisah melirik manja seakan bertanya

ku biarkan air tunduk basahi hati, mengalir biar tenang

dari hati ku labukan cinta, dari cinta ku harap kekal

seperti benteng kokoh di atas karang, ku biarkan hati berkata jujur

cinta ini menggetarkan sukma, napsu ku kini miliki diri mu

by jhoe wain


Rinai

panas ini membakar ku saja

menyalakan jiwa muda berarak dentuman palu

berpijar, memercikan seribu dentuman api semangat

langkah kami serasikan, tangan kami kepalkan

suara kami samakan, merdekaaaa...........!!!

kami anak - anak negri kembali bersuara,

jangan lengah angkatan ini bukan angkatan payah

sebilah pedang kami meruncing

sepercik semangat berkobar membakar

ini perang dini kami

tak akan menyerah, biar puluru tembusi kulit

kami rela demi nusa, kami mati demi bangsa


by jhoe wain


Jenuh sekujur tubuh

Melawan hati ku saja, jenuh sekujur tubuh

manalah mungkin raut hilang dalam ingatan semenit..?

rindu…

jika rindu membicarakan rasa

hati dan jiwa entahlah melayang kemana…..?

aku ego, diri mu menipu

kenapa cinta terbendung jarak jika bumi ini tak berbeda

aku dan dirimu masih di tanah yang sama…….

disini…

di atas awan ku labuhkan rasa

bersama angin ku selipkan rindu

aku merasakan getir sentuhan jiwa

terasa nyata walau tangan menyentuh bayang

kau hidup dalam hati ku

tumbuh begitu saja tak tau sebab kini mengakar di sanubari

pucuk pun mekar, seakan riang tak tau ku gelisah

harus bagaimana lagi ku berucap mesrah

harus bagaimana lagi ku ukir pelangi

aku hidup di antara bayang dan bayang

semu, ku akui tak sempurna lidah mengecap rasa

ku akui hambar jiwa menggenggam rindu

aku dan diri mu masih bersama mimpi kemarin

mengais sisa sisa harapan di atas gundukan terjal mentari terbenam

ku labuhkan garis hidup bersama senyum rembulan menyambut

satu hati, satu rasa, satu cinta

menunggu akhir cerita sempurna

biarkan ini menjadi sejati


by jhoe wain


For you my angel



Disini aku merenung bersama kerinduan dan keindahan



yang menenggelamkan waktu aku tersenyum

ada binar binar kenangan kecil yang menggetarkan kalbu

disini aku menunggu mu-------------------

Hingga mata ini semakin lelah

mengharap bulan merengkuh di balik megah

hembusan kegundahan semakin jelas dalam hening berkabut senja

disini aku menunggu mu---------------------

Berharap terobati luka kerinduan yang kian membeku

yang kian menggusarkan dunia ku berpijak,-

terlintas kembali kenangan lalu, ada kehangatan disana

di balik senyum dan tatapan yang memaksa ku terdiam

disini aku menunggu mu---------------------

Bintang dibawah mu ku bernaung,..bintang dibawah mu ku mengadu

bawa dia kedalam dekapan ku...jangan kau biakan dia terluka,..

dan katakan padanya, "Disini aku menunggu dirinya "


by jhoe wain


Terkapar



aku mati layu sejak itu

tawa ku berubah pilu, tangis ku menjadi aib

mata ku tenang berubah nanar

semua di depan menjadi lawan

kenapa kau coreng muka ku lagi

serentak tawa mu memekakan telinga

ahh itu genderang perang bagi ku

kau ku angkat dari sampah menjadi sampah

kau anggap apa angkata ini

serakah kau ambil juga sisah PUNDI ku

kenapa tak kau hujani saja dengan senjata

biar ku tertawa walau terkapar

by jhoe wain

Fajar dimana

lembah sunyi kembali gemuruh

yang hitam kembali di bawah

sebuah ucapan mati rasa menyambut

kami tidak lagi bertiga

seribu suara bergetar teriak maju

lantas kau mau apa....?

bunuh saja seribu jendaral, kami tak butuh pawang jinakan macam

jangan kau menebarkan senduh, agar kaki berhenti melangkah

kau bunuh satu, sepertiga dunia ku

fajar entah kemana kini berlalu, yang di depan hanyalah kelam

by jhoe wain

Fajar dimana

panas ini membakar ku saja

menyalakan jiwa muda berarak dentuman palu

berpijar, memercikan seribu dentuman api semangat

langkah kami serasikan, tangan kami kepalkan

suara kami samakan, merdekaaaa...........!!!

kami anak - anak negri kembali bersuara,

jangan lengah angkatan ini bukan angkatan payah

sebilah pedang kami meruncing

sepercik semangat berkobar membakar

ini perang dini kami

tak akan menyerah, biar puluru tembusi kulit

kami rela demi nusa, kami mati demi bangsa

by jhoe wain

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Puisi Ungkapan Isi Hati

Kumpulan Puisi Ungkapan Isi Hati Puisi Kutipan sebuah kehidupan Cinta itu memikirkan yang di cintai Bukan hanya kemarin atau hari ini Tapi NANTI Kita bicarakan tentang masa depan agar hari esok yang di jelang bukan suatu kesengsaraan Ada hal yang jelas harus di persiapkan mana yang boleh di lakukan dan mana yang harus di hindarkan Bila engkau lelaki engkau harus tau arah saat melangkah Bila engkau wanita seharusnya tau bagaimana saat bertingkah Kita bicara masa dpan karna ia tidak mudah yg di bicarakan Pemuda pemuda lalai juga tidak sesulit perempuan yang tersia sia kan..... Bila engkau Puisi Mata angin arah hatimu Aku tak tau harus bagai mana? Ku tanya pada siapa lagi? Aku butuh jawaban bukan diam tanpa alasan Ribuan kata yg ku tulis tak mampu lagi ungkapkan sgalanya Ruang kosong dengan kesunyian di dalamnya, Mampukah aku pahami hatinya yang tak pernah pahami aku Mampukah aku terbangun tanpa melihat bayngannya Mampuka

Nyanyian Sepi

Puisi Nyanyian Sepi Dibawa bulan lelaki sendiri mengais rindu sepih telaga temani  suara nyanyian senduh gemericik air tengelam dalam syahdu sepi ku sendiri malam kian larut kini ku harap bulan datang bawa sosok impian hati melebur dalam kepingan rindu tak berujung seandainya saja mengerti bulan kan hati yang merana mungkin dapat berbaur dalam kepingan kenangan Nyanyian sepi bawa dara jelita datang menjenguk merasa tersapa hati yang sama coba mengerti diri ini dapat berdua itulah kodrat dara jelita menyentuh hati akankah terlena seakan seabad rindu di hati ingin di cinta berucap mesrah bagai dahulu perna tercipa sudalah ku buang dalam memori hanya diri mu mengawali senandung nyanyian sepi seorang saja kumpulan puisi by jhoe wain