Puisi kami anak tanah ini lahir bersama dengki Sejak awan kelam berkelana di atas jagat semenjak hitam garis tangan mengepal bibir berbicara rancuh, meniup nafas gaib menebar prahara lihat nenek moyong berdiri, mata mendelik hingga keluar bola mata suara berat tertatih, mengumandang lantang di atas langit gemuruh langit, awang terbelah Di atas dunia ku tabur benih, di atas tanah mengalir darah nafas kami berbisik dari ranting dan daun gugur nyawa kami hidup bersama gemuruh angin Sementara petir menjilati bumi ribuan bayi nyanyikan suara serak, menghina bahkan mengejek kami anak tanah ini lahir bersama dengki di susui tumbal darah nenek moyang hingga kami kuat Bangkit dan berdiri di atas gunung, aroma nafas magis mengalir kuat hingga ke ubun jari mencakar bumi, mengerang panjang membelah langit ini pertanda perang dunia hitam, jiwa kami mengepul hitam pekat hingga tak bisa lagi di bendung kekuatan murka by jhoe wain
kumpulan puisi dan cerpen " yohanes m wain "