Puisi Embun Di pucuk Surya
Tenang hati bergulung lembut bersama embun, membasahi jiwa hingga ke pucuk hijau pangkal pinang
Setitik embun basahi rambut ke unjung kaki, suasana berbeda
desiran angin itu membawah kabar menengelam ku ke titik terdalam dasar telaga biru
mengalirkan riak nada terdengar melantun lembut syair demi syair tertatah
kembang hutan merekah sendiri jelita mewangi
gengaman desiran angin meraih dan menari berirama
di antara lambaian pucuk buluh dan ranting
jatuh hujan menambah suasana syaduh berirama
hasrat dan jiwa menyatu, berlari kaki melangkah
menapaki batu dan karang
sehinga jauh melayang menepis semua ikatan
gulungan rantai pasir putih di pecah ombah mebuih dari puncak langit memandang
sehinga suasana hati menjadi lebih tenang dan teduh
memandang tersapu kabut, putih putih basahi sekujur tubuh
bermandikan embun kini ku bersahaja
menggiring ke keabadian dalam langkah gemulai pasti
Embun mengalir dari pucuk pucuk daun hijau muda menganak sungai di pinggil kali mati
melunasi tugas memandikan lingkaran hidup dalam setiap tetes dan gejolak serakah
agar hening dalam damai
bertanya pada malam dan rembulan, bersinar terang untuk apa dirinya
hingga padi menjelang melahirkan buih buih kedamain terselubung
bersembunyi dalam bias bias sinar surya
kumpulan puisi by jhoe wain