Kumpulan Puisi
sedangkan diri mu wanita lain yang ku pandang
bukan semata aku bingung memilih tembang
atau lupa jalan kemana harus kembali
mendengarkan rintih jemari
memegang rembulan
melukis latar langit seindah nada
aku bersama mu kala itu
berada dekat dalam bening mata mu
tanggan ku merangkul gundukan indah permata hitam
wanita lain saat itu aku mengenal mu
sementara langit membisikan suara teduh
di dalam lingkaran angan bermandikan hujan
aku di perhentian melihat mu
meredahkan sedikit amarah rindu yang terpendam
memuaskan batin tak percaya akan bertemu
========
sekarang saatnya kita berbicara
bukan sekedar bercerita saja
ku umpamakan diri mu sebagai lilin,
tapi tak menjadikan kau lilin..
terang dan redup tak ada guna..
tak usah kau korbankan diri mu untuk aku..
karena tak sudi aku melihat mu meregang nyawa
tetaplah hidup untuk ku
hingga kini……
kurasakan cinta ini semakin besar menyelimuti jiwa ku
di setiap tetesan air mata pedih mu ku lihat luka ku
luka yang tak seharusnya kau derita
entah sampai kapan kau akan seperti ini
menyakiti diri mu saja,
raga luntur tak berdaya
ku mohon jangan kau lakukan lagi..
meratapi jiwa ini seolah maut di ujung mata
aku mencintai mu demi langit dan bumi
tak akan ada yang bisa pisahkan kita
memisahkan dua hati yang tercipta untuk saling bersama
tak usah banyak berbicara
sudah ku pahami saat mata mu berkata,
aku hadir untuk mu, aku hadir bersama mu
cinta ini membelah langit dan bumi
menggantungkan hati di lubuk terdalam
ini untuk mu
============
ku tuliskan syair bukan sekedar memuja,
ku lantunkan lagu bukan sekedar merayu
cinta ini menenggelamkan luka lama yang membusuk
membangkitkan raga layu dari lumpur pekat
jangan dirimu gundah di saat sepi
jaga cinta ini di saat ku jauh
yakinkan saja pada diri mu, ini hati tak bisa berbagi
mungkin pernah bersilat lidah, atau manis saat kata di ujung bibir
wajar kan saja itu kodratnya, aku cuma manusia biasa
bila terlalu luka ku beri, jangan di pendam di dalam hati
katakan saja pada diri ku, ku mohon maafkan bila tangis temani
malam mu
kini saatnya harus berbenah
yang lalu hitam ku ganti putih
yang lalu kelabu ku ganti biru
dari hati kita bicara, demi cinta kita melangkah
i love you
============
Ketika ku harus melepaskanmu dari genggaman tanganku..
bukan karena aku tak mampu tuk mempertahankan tapi jari jemariku
telah penuh luka, luka goresan dusta dan kepalsuan yang membuatku tak mampu
lagi memegang erat tanganmu dan akhirnya ku lepaskan…
ingatlah genggaman terakhir ini..
saat air mata terjatuh karena menahan perih bahwa aku belum benar
benar melepaskanmu dari hatiku..
aku hanya mencoba dan belajar,belajar agar bisa melangkah tanpa
menggenggam tanganmu…
seiring lambaian perpisahan..
seiring bayangmu yang mulai memudar….
Ketika aku tersenyum meskipun merasa perih.,
Ketika aku bahagia meskipun merasa kehilangan..,
Ternyata kesedihan mengajarkan aku tentang indahnya kebahagiaan….
Dulu aku berfikir aku tidak bisa hidup tanpamu..
Dulu aku berfikir kau segalanya bagiku..
Dulu setiap hari ku lewati hanya bersamamu.,
Tapi kini setelah kau meninggalkanku demi wanita lain, ternyata
hidupku lebih indah tanpamu
===============
masih di atas dataran yang sama
dilekukan dunia terjal, ku bawah langkah kaki ku kesana,
bersama remuknya tulang menjadi belulang
bersama jiwa yang menangis mengais kasih
alam menghakimi ku, dunia meng kaburkan jalan ku
raut usang mengeras di terik mentari menantang
nanar ku tatap duka menghantui ku
perih…. ku kuras tuba
mengalir dalam rongga nadi ku
ku sanjung sanjung bintang dia atas lingkaran kepala ku
namun mungkin terlupa membentur kemerlap hina pekat di sekitar ku
sakit raga ku bawah mati, hingga terkubur menjadi debu
tak kuasa ku bentangkan tangan ku menuntun jiwa pergi menjauh
perasaan ku mati di sini di lekukan terjal dunia ku menghilang
mungkin ku harus berbagi duka, namun sendiri ku hidup mengitari
alam
sanggupkan aku menahan ini, bintang di bawah mu ku memuja bawa
jiwa pergi jauh terbang
nafas ku kini meninggi mengelabui dunia ku keraskan raga, aku tak
mau kau berkabung, aku tak mau dia menangis aku tak ingin engkau meratap, ku
sisakan senyum ku di setiap ujung kata
biarkan semunya berakhir disini di atas bumi yang sama, di bawah
langit yang sama
air mata ku, ku labuhkan bersama pengorbanan yang dulu, akan cinta
yang kekal
agar menyirami mu, mem berdirikan remuk belulang yang kering kerontang
semoga kau bahagia bersama dirinya
===========
di balut kejenuhan yang mendalam
di atas langit kelam bercahaya
hari sudah sangat malam
bahkan di ujung timur dunia pun mulai benderang
mata ini masih tak mau terpejamkan
mungkin karena terpikir esok menjemput
mungkin gelisah sadari hidup semakin tak berarti
apa mungkin jenuh terdengar
dunia bising sekitar tak merdu lagi menghibur
nafas segar kini berganti menyengat busuk
kapan semuanya berakhir
aku seperti setumpuk kapas terpisah
di hempas terbang tak berkutik menahan arus
ku ingin bungkam diri mu disana agar terdiam dengarkan aku
aku masih sangat belia kalah raga tertatih paksa menanggung beban.
senandung…., lirih ku dengar senandung di ujung kelam
sedikit menghibur, karena ku tau aku tak sendirian terjaga di
malam ini
baru ku sadari tak perlu untuk berkeluh kesah, atau sekedar mengela
nafas tenangkan gunda
nikamati hidup tak akan terulang, sekali sejalan tak akan terganti
dan raga ku luluh dalam pangkuan malam
jatuh dan terlelap
by jhoe wain