Puisi Terkapar
aku mati layu sejak saat itu
tawa ku berubah pilu, tangis ku menjadi aib
mata ku tenang berubah nanar
semua di depan menjadi lawan
kenapa kau coreng muka ku lagi
serentak tawa mu memekakan telinga
ahh itu genderang perang bagi ku
kau ku angkat dari sampah menjadi sampah
kau anggap apa angkata ini
serakah kau ambil juga sisah PUNDI ku
kenapa tak kau hujani saja dengan senjata
biar ku tertawa walau terkapar
puisi by jhoe wain