Tangisi Bulan
Aku memuja bintang, namun menangisi bulan
mencoba tuk warnai kelam, walau sedih gemuruh sesakan dada
sendiri, tak seorang melihat betapa piluh hati bersemedih dalam lembah tak berpenghuni
tak sadarkah kau disana
betapa luka hati ku membatin saat malam melawan mentari
tak elot di dengar
tangisan pilu segerombol serigala muda bercumbuh di bawah rumpun bambu
helasan nafas gundah sadar akan dunia tak berpihak
memecahkan riuh gaduh membuang bingar ke dalam telaga
hingga tak terlihat, hingga hilang nanar mata tak sanggup menerobos putih kabut di kalah senja
aku menagisi bulan sendirian saja,
kenapa kau bertanya gundah diri ku ini,
kenapa kau bertanya luka saat ku sendiri
aku memang tak layak bersedu sedan
aku memang tak layak menatap bintang jernih memikat hati
aku layak sendiri
takan perna diri mu tau arti sendiri dalam jiwa yang membeku
takan perna diri mu tau akan resa rindu mengimpit hati ingin berbagi
aku tak tau arti megah bulan penuh di malam tadi
aku tak bisa artikan indah dunia memujah mujah cahaya duka
yang aku tau kesepian malam saat sendiri bersama bulan
by jhoe wain