Langsung ke konten utama

Kertas Usang Goresan Cinta

Puisi Kertas Usang Goresan Cinta

Seperti biasanya aku berusaha tenang menghadapi mu,

walaupun terasah sakit di dada ini karna sikap mu….

ingin rasanya ku menjerit sekeras mungkin pada bintang jauh di atas ubun ku…

agar dia tau, aku butuh sentuhan lembut dari sang hawa,

bukan birahi tak bertepi, yang hanya melepaskan jiwa ku dari raga tak berbudi…


Di bawah naungan pelangi tempat ku berteduh…

aku membenamkan lamunan ku jauh kesana menghampiri Mu,

ku coba selaraskan jalan ini..

ku coba selaraskan langkah ini..ku petik buah – buah indah cinta kita dan ku simpang…

Ku buang yang lapuk dan ku tebas bersih rumput ilalang yang membungkam mu dari terang…..ku tatah

kembali ruang rindu mu dan ku tulis nama ku disana…semuanya terlihat indah dan aku pun pergi……….


Sederhana saja itu mau ku..tak perlu tunjukan diri pada dunia agar terlihat megah..

tak perlu menebarkan senyum pada awan agar langit terpukau….

aku mencintai mu bukan karna indah di pandang mata…

aku mencinta mu bukan karna senyum menawan yang usang di ujung bibir…

tapi aku mencintai karna kau lah nafas jiwa ini…

begitulah cara ku bangun cinta ini dan hingga kini aku masih seperti yang dulu..seperti yang lalu..seperti

kemarin tetap mencintai Mu


Ku mohon kau mengerti bukan sekedar anggukan kepala…

tak jenuhkah diri mu membuat luka di atas luka...tak ingin mencela atau memarahi mu…

biar kan sejenak ku obati luka ini….


Tak akan pergi dari diri mu..jika berlalu bawa juga jiwa ini…

tak akan ku hapus goresan kusam..biarlah menjadi debu bersama raga...kekal….


by jhoe wain

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Keysa

Surat Untuk Keysa Malam seakan memenjarakan tubuh , menutupi bumi dengan kelam, suara alam mendayu, dari bibir bibir mungil siulan alam membuai, dingin sekujur tubuh halus di dalam lipatan hangat selimut pelipur lara malam ini hujan temani mimpi, membawah berita panjang tentang penantian jenuh wajah kekasih yang mulai buram dalam dekapan syadu membeku Keysa ,- suara itu mendesah di balik bibir malam yang kian mencekam, hening untuk sesaat.... keysa , kembali tertedengar nada lembut dan berat memanggil,- Keysa terjaga dari mimpi tidurnya, di tajamkan pendengaran namun rasa ngantuk tak bisa lagi di tahan, rebah seketika dalam hangat selimut mimpi Desiran malam kini berganti pagi, hembusan angin segar pegunungan membangunkan keysa dari mimpi panjangnya, sejenak terlihat mulut keysa berucap lirih melantunkan doa, inilah rutinitas Keysa setelah terjaga dari mimpi, hemm keysa menghembuskan nafas perlahan menikmati udara pagi yang menyegarkan tubuhnya Pagi ini saya harus...

Kumpulan Puisi Terbaru

Kumpulan puisi terbaru Akhirnya bisa nulis lagi, ni puisi - puisi terbaru saya, semoga berkenan di hati teman - teman semua, jika ada kekurangan atau salah dalam penulisan, terlebih dahulu saya minta maaf, selamat membaca........wasalam....jhoe wain Puisi telaga biru Telaga biru di atas berbaris putih awan berarak mengheningkan jagat kala malam embun jatuh di pucuk  basahi telapak hingga ke ubun berdiri saja kaki ku lunglai sampai ke dasar di telaga biru ku labuhkan cinta semata wayang dari bibir senyum merekah bunga itu tak kunjung layu saat ku petik aku tak ingin berlalu dari dasar berdiam diri diantara kembang mekar mengitari hijau gemulai lembut saat ku pandang segarkan hati embun di pucuk berjatuhan kumpulan puisi terbaru Puisi ungkapan hati seperti derap langkah, bergemuruh, berdebar tak henti di sisi ku, kucium semerbak harum tu...

Kumpulan 10 puisi terbaru

Semoga anda menyukainya, salamat membaca, selamat menikmati maaf bila tak terlalu indah untuk di dengarkan Bintang sia Akulah bintang pembawa sinar dan kehancuran gelisa raga ku menanti duka gelisa raga ku menanti derita jangan kau agungkan diri mu di atas derita ku karna aku pembawa murka jangan pula kau menatap ku dengan hina karna kau penghancur seribu bintang yang benderang jangan kau tangisi itu sayang jangan kau berduka biar ku mengibah akulah bintang pembawa sial dan kebencian atas diri mu by jhoe wain Kertas Usang Goresan Cinta Seperti biasanya aku berusaha tenang menghadapi mu, walaupun terasah sakit di dada ini karna sikap mu…. ingin rasanya ku menjerit sekeras mungkin pada bintang jauh di atas ubun ku… agar dia tau, aku butuh sentuhan lembut dari sang hawa, bukan birahi tak bertepi, yang hanya melepaskan jiwa ku dari raga tak berbudi… Di bawah naungan pelangi tempat ku berteduh… aku membe...