Puisi Kertas Usang Goresan Cinta
Seperti biasanya aku berusaha tenang menghadapi mu,
walaupun terasah sakit di dada ini karna sikap mu….
ingin rasanya ku menjerit sekeras mungkin pada bintang jauh di atas ubun ku…
agar dia tau, aku butuh sentuhan lembut dari sang hawa,
bukan birahi tak bertepi, yang hanya melepaskan jiwa ku dari raga tak berbudi…
Di bawah naungan pelangi tempat ku berteduh…
aku membenamkan lamunan ku jauh kesana menghampiri Mu,
ku coba selaraskan jalan ini..
ku coba selaraskan langkah ini..ku petik buah – buah indah cinta kita dan ku simpang…
Ku buang yang lapuk dan ku tebas bersih rumput ilalang yang membungkam mu dari terang…..ku tatah
kembali ruang rindu mu dan ku tulis nama ku disana…semuanya terlihat indah dan aku pun pergi……….
Sederhana saja itu mau ku..tak perlu tunjukan diri pada dunia agar terlihat megah..
tak perlu menebarkan senyum pada awan agar langit terpukau….
aku mencintai mu bukan karna indah di pandang mata…
aku mencinta mu bukan karna senyum menawan yang usang di ujung bibir…
tapi aku mencintai karna kau lah nafas jiwa ini…
begitulah cara ku bangun cinta ini dan hingga kini aku masih seperti yang dulu..seperti yang lalu..seperti
kemarin tetap mencintai Mu
Ku mohon kau mengerti bukan sekedar anggukan kepala…
tak jenuhkah diri mu membuat luka di atas luka...tak ingin mencela atau memarahi mu…
biar kan sejenak ku obati luka ini….
Tak akan pergi dari diri mu..jika berlalu bawa juga jiwa ini…
tak akan ku hapus goresan kusam..biarlah menjadi debu bersama raga...kekal….
by jhoe wain